Agar Tak Sekadar Hafalan di Mulut

0
524

Kenapa terkadang kita membaca dan menghafal Al-Quran terasa hampa? Bukankah ia cahaya yang menyinari jiwa? Ada beberapa hal yang membuat Al-Quran tidak berfungsi bagi hati sebagaimana seharusnya. Di antaranya;

  1. Al-Quran dibaca dalam kondisi hati yang lalai. Al-Quran kalamullah, sama seperti orang yang berbicara, jika kita tak fokus dan mengalihkan pandangan pada hal lain, tentu kita tak akan paham isi pembicaraan.
  2. Kita tidak menjadikan tujuan Al-Quran untuk mendapatkan Huda (petunjuk). Seseorang akan mendapatkan sesuatu sesuai apa yang ia niatkan. Jika hanya ingin membaca dan lancar hafalan, bisa jadi ia lancar Al-Quran secara tekstual, tapi tidak makna. Maka, datangilah Al-Quran untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
  3. Tidak membaca Al-Quran sesuai “tutorial”nya, alias mengabaikan tajwidul huruf, makhorijul huruf, shifatul huruf dan wakaf ibtida’nya. Padahal, justru disana keistimewaan dan mukjizat Al-Quran bisa dirasakan. Ia bukan huruf-huruf yang bisa dibaca begitu saja, ada panduan khusus membaca sebagaimana bacaan Rasulullah SAW. Oleh karena itu, perlu setiap kita berikhtiar untuk terus membaca Al-Quran dengan bacaan yang benar dan sudah di “acc” guru.

Masih banyak faktor-faktor lainnya yang menjadi penghambat Al-Quran menjadi obat dan keberkahan dalam hidup kita. Perbanyaklah doa.

  1. Al-Quran menjadi hafalan dalam hati kita

Dalam diampun di hati kita sering terbersit ayat-ayat Al-Quran. Sehingga diamnya penghafal Al-Quran tidak pernah “kosong”.

  1. Al-Quran menjadi tilawah dalam lisan kita

Kita membacanya dengan memenuhi hukum-hukum bacaan.

  1. Al-Quran menjadi akhlak.

Tak hanya lancar hafalan, tapi juga indah dalam sikap dan pengamalan

  1. Al-Quran menghasilkan ilmu dan amal.

Al-Quran mendorong kita untuk semakin menambah amal ketaatan. Membuat kita peka dan bertambah kecerdasan, daya ingat dan kepintaran.

Semoga Allah mengaruniakan kita lewat Al-Quran ini, berbagai rizki dan kemudahan dunia dan akhirat.

Ditulis oleh : Izzatur Rifdah Ismail