Menjemput Pertolongan Allah

0
3471

Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 214 bahwa pertolongan Allah amatlah dekat. Dan kemenangan Islam adalah sebuah keniscayaan. Tapi bila kita melihat realita yang ada sekarang masih banyak ummat Islam yang tertindas dan dizhalimi. Jika kita perhatikan di Afghanistan, Rohingnya, Palestina, Suria, bahkan di Indonesia banyak ummat Islam disiksa dan dianiaya. Sudah ribuan nyawa ummat Islam hilang karena kekurangan gizi. Lalu manakah pertolongan Allah? Kenapa sampai sekarang pertolongan Allah belum juga datang?

Saudaraku.. pertolongan Allah pasti akan datang. Allah juga akan memenangkan agama-Nya. Hanya saja sudah pantaskah kita untuk menjadi pemenang? Sudah layakkah kita mendapat pertolongan Allah? Pertolongan Allah itu harus kita jemput. Tidak hanya berpangku tangan dan pasrah dengan situasi yang ada. Terus kita harus gimana?

Tenang saja, Allah sudah memberi kita petunjuk untuk menjemput pertolongan Allah. Petunjuk tersebut Allah sebutkan dalam surat Muhammad ayat 7 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

Juga dalam surat al-Hajj ayat 40 :

وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ

“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.”

Abu Hayyan al-Andalusi dalam Tafsir al-Bahr al-Muhiith menjelaskan yang dimaksud dengan menolong Allah adalah menolong agama-Nya. Az-Zamakhsyari dalam tafsir al-Kasyaaf menambahkan yang dimaksud dengan menolong Allah adalah menolong agama-Nya dan rasul-Nya. Asy-Syaukani dalam Fath al-Qadiir memaknai ayat ini dengan: apabila kalian menolong agama Allah, Allah akan menolong kalian atas kaum kafir dan memberikan kemenangan kepada kalian.

As-Sa’di dalam tafsirnya menyebutkan ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk menolong agama Allah. Yang pertama adalah al-Qiyaamu bidiiniihi atau menegakkan agama Allah. Maksud dari menegakkan agama Allah adalah menjalankan syariat Islam dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang. Menjalankan syariat Islam bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Justru idealnya seorang Muslim harus menjalankan syariat Islam di mana pun dan kapan pun. Walaupun dalam perjalanan, kita harus tetap menjaga sholat kita, menjaga penampilan kita sesuai dengan syariat. Nggak salah kan kalau misalkan lagi di angkot kita baca mushaf?

Cara kedua untuk menolong agama Allah adalah ad-Da’watu ilaihi atau mendakwahkan agama Allah. Sayyid Quthb rahimahullah dalam Fi Zhilal al-Quran berkata : “Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan.  Setelah itu tidak pantas kalimat seorang da’i kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi…”

Dan cara ketiga untuk menolong agama Allah adalah memerangi musuh Allah. Memerangi Allah dengan berjihad di jalan Allah untuk li i’lai kalimatillah. Allah menyebutkan musuh-Nya dalam surat al-Mumtahanah ayat 1 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; Padahal Sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu”

Dalam Allah menyebutkan surat an-Nisaa’ ayat 101 bahwa musuh yang nyata bagi umat Islam adalah orang-orang kafir :

إِنَّ الْكافِرِينَ كانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِيناً

“Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Allah akan menolong siapa saja yang menolong agama Allah kemudian meneguhkan kedudukannya. Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Jami’ al-Bayaan fii Ta’wiil al-Qur’an menjelaskan maksud dari meneguhkan kedudukanya adalah Allah akan menguatkan kalian atas mereka dan membuat kalian menjadi berani hingga tidak lari menghadapi mereka, kendati jumlah mereka banyak dan jumlah kalian sedikit.

Sudah siapkah kita menjemput pertolongan Allah?

Wallahu a’lam bishowab

]]>