Kamis hingga Ahad (22-25/09/16) Ma’had Isy Karima mengadakan kembali mengadakan dauroh kitab hadits bersama Syeikh Muhammad Muwaffaq al Murobi’ Hafidhohullah. Pada dauroh kali ini kitab yang dibahas adalah kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi. Sama dengan dauroh sebelumnya (Dauroh Kitab Syamail Muhammadiyah dan al-Arbaun al-Ajluniyah), peserta yang mengikuti dauroh dari awal hingga akhir pembacaan hadits Riyadhus Shalihin akan mendapatkan ijazah.
Dauroh kitab Riyadhus Shalihin ini dilaksanakan di Masjid Bilal bin Rabah dan dibuka untuk umum. Acara dauroh dimulai dari jam 08.00 pagi hingga pukul 21.00. Dauroh ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai daerah. Saat penutupan dauroh Syeikh Romadhon Abdul Karim yang juga mengikuti dauroh Riyadhus Shalihin ini menyampaikan beberapa faidah yang didapat dari membaca kitab Riyadhus Shalihin tanpa penjelasan. Diantaranya adalah : 1. Menghidupkan sunnah kebiasaan para salafussholih 2.Dapat meriwayatkan dan sanad nya ‘Aliy (tinggi) karena dalam pembacaan hadits terdapat kata-kata hadatsanna (telaha berkata kepada kami) dan sami’tu (aku telah mendengar) 3. Membacanya berkali-kali akan mendapatkan faidah baru. 4. Turunnya keberkahan dalam majlis ilmu 5. Menambah semangat dan memiliki tanggung jawab motivasi untuk mempelajari syarah-syarah atau penjelasan-penjelasan hadits 6. Jikalau terdapat permasalahan, maka mudah untuk mencari haditsnya
Syeikh Samir al-Ghouty dari Damaskus yang turut mendampingi Syeikh Muwaffaq al-Murobi’ juga menyampaikan faidah dari pembacaan hadits Riyadhus Shalihin. Beliau mengatakan apabila kita hanya membaca kitab Riyadhus Shalihin niscaya akan kita dapati istinbath hukum. Caranya adalah dengan membaca judul setiap bab maka akan kita dapati kaidah fiqih dari Imam an-Nawawi, penulis Riyadhus Shalihin.
Semoga dauroh ini bisa memberi manfaat bagi peserta pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Wallahu a’lam bishowab
]]>