Sabtu (23/07/2016) Markaz Al Qur’an dan Bahasa Arab (MQBA) Isy Karima menyelenggarakan acara Khutbah Ta’aruf untuk mengawali tahun ajaran santri huffazh baru 2016/ 2017 di Auditorium Mahad Isy Karima. Di tahun ketiga ini MQBA terdapat 20 santri huffazh baru dan tambahan 6 orang santri lama yang ingin melanjutkan studinya kembali.
Pembawa acara mengawali khutbah taaruf dengan dan dilanjutkan tilawah al-Qur’an oleh santri. Acara selanjutnya sambutan dari mudir MQBA oleh Ustadz Umar Alamuddin. Beliau menuturkan unit MQBA ini berfokus pada Tahfizhul Qur’an, Bahasa Arab, dan Tarbiyah / Adab. Di tahun ketiga ini MQBA memiliki target hafalan 1 tahun selesai 10 Juz. Mewakili panitia, beliau memohon maaf bila ada kekurangan dalam pelaksanaan khutbah taaruf ini.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ustadz Apip Najaruddin selaku Mudir Ma’had Isy Karima. Beliau menyampaikan sejarah awal berdiri unit MQBA, yaitu ketika banyak masyarakat yang ingin menghafal al-Qur’an dan tidak semuanya bisa masuk MATIQ ataupun STIQ. Selain itu membutuhkan waktu minimal 4 tahun untuk studi di MATIQ, IMTAQ maupun STIQ, sedangkan tidak semua orang ingin menempuh jenjang pendidikan yang lama. Maka berdirilah unit MQBA untuk memperdalam al-Qur’an dan bahasa Arab dengan waktu yang pendek. Meskipun waktunya pendek namun kualitas pembelajarannya Insya Allah baik karena diajarkan oleh para Masyaikh yang kompeten. Ma’had juga berupaya untuk meningkatkan fasilitas yang ada di MQBA.
Dilanjutkan dengan sambutan dari Ustadz Syihabuddin Abdul Muiz selaku ketua Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam Isy Karima (YSPII). Beliau menyampaikan beberapa pesan berkaitan dengan motivasi mendalami al-Qur’an. “Mempelajari Al Qur’an merupakan suatu kemuliaan yang besar. Program inti Ma’had Isy Karima adalah al-Qu’ran, dengan visinya menyebarkan al-Qur’an seluas- luasnya di mana saja. Para penghafal Qur’an memiliki beberapa keutamaan. Para penghafal Qur’an akan mengubah karakter pribadi seseorang. Karena untuk bisa menghafal al-Qur’an diharuskan mengubah karakter-karakter lama yang kurang baik menjadi lebih baik, sehingga karakter pribadinya akan berubah dan pola pikirnya akan berubah. Pola pikir yang teratur akan mempermudah mengatasi berbagai macam problematika kehidupan. Para penghafal Qur’an, Allah akan menjaganya dari penyakit pikun. Disamping itu para penghafal Qur’an akan terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan yang besar. Akan tetapi, beberapa keutamaan ini akan hilang ketika penghafal Qur’an berhenti. Maka dunia barat dengan berbagai macam cara ingin menjauhkan umat Islam dari al-Qur’an. Semoga Allah senantiasa menjaga kita untuk mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya”, ungkap beliau.
Acara berikutnya adalah sambutan perwakilan wali santri baru sekaligus serah terima wali santri baru yang diwakilkan oleh Ustadz Hasan dari Malaysia dan pemutaran video profil MQBA. Sebagai acara inti dari khutbah ta’aruf diadakan sesi sharing dan tanya jawab antara asatidz MQBA dengan wali santri yang dimoderatori oleh Ustadz Syauqi. Adapun yang bertindak sebagai narasumber adalah Ustadz Umar Alamuddin, Ustadz Nashiruddin Karim, dan Ustadz Ilham. Satu persatu dari para narasumber menyampaikan informasi maupun arahan sesuai bidangnya. Setelah semua narasumber menyampaikan informasi, wali santri mulai menyampaikan pertanyaan demi pertanyaan kepada para narasumber. Ahlan wa sahlan kepada santri huffazh baru MQBA. Semoga senantiasa diberi kemudahan dan diberkahi Allah dalam menuntul ilmu di Ma’had Isy Karima.
Wallahu a’lam bishowab
]]>