Jl. Raya Solo - Tawangmangu Jl. Pakel No.KM34, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Dauoroh Muhafizh Se-Jawa Tengah

Dewan Da’wah Jawa Tengah mengadakan dauroh Manajemen Pengajaran Tahfizh dan Pembinaan Halqoh Tahfizh pada 26-27 Maret 2016. Acara diselenggarakan di Ma’had Tahfizhul Qur’an Isy Karima. Dauroh ini dihadiri oleh para muhafizh dari 40 ma’had tahfizh dan beberapa lembaga pendidikan yang memiliki kurikulum tahfizh.

Dauroh Manajemen Pengajaran Tahfizh dan Pembinaan Halqoh Tahfizh bertujuan untuk memaksimalkan peran para muhafizh dalam halqoh Tahfizh. Adapun yang menjadi narasumber dalam dauroh ini antara lain; Syeikh Abdul Karim al-Yamani, Syeikh Ramadhan al-Mishri, Syeikh Ashron Jabir al-Mishri, Syeikh Abdul Qodir al-Mishri, Ustadz Syihabuddin dan Ustadz Apip Najaruddin. Dauroh ini terselenggara atas kerja sama DDII Jawa Tengah dengan Ma’had Tahfizhul Qur’an Isy Karima.

Dalam pembukaan dauroh tersebut, Ustadz Aris Munandar Al-Fatah selaku penanggunjawab program memberikan sambutan dan tausiah pentingnya kembali kepada sejarah, yaitu sejarah berdirinya ma’had tahfizh pertama di bawah asuhan DDII, yang tidak lain adalah Ma’had Isy Karima. Di awal berdirinya ma’had tahfizh ini bertujuan untuk mencetak kader hafizh yang bukan hanya sekedar hafal al-Qur’an tetapi juga beraqidah shohihah dan memiliki kiprah dalam dakwah Islamiyah. Dan ini perlu ditiru oleh ma’had-ma’had tahfizh lainnya untuk mencetak hafizh yang berkualitas.

Dauroh diawali oleh materi dari Syeikh Abdul Karim al-Yamani utusan Lembaga Tahfizh al-Qur’an dunia. Syeikh Abdul Karim menyampaika materi tentang bagaimana seharusnya kepribadian seorang muhafizh itu. Seorang muhafizh hendaknya bukan hanya sekedar menyimak hafalan santrinya, tetapi juga harus bisa menjadi murabbi yang bisa menjadi teladan bagi santrinya. Materi berikutnya disampaikan oleh ustadz Syihabuddin Abdul Muiz. Beliau menyampaikan tentang mater-materi yang ada dan harus disampaikan dalam sebuah halqoh tahfizh. 

Semoga dengan diadakannya dauroh ini kualitas para muhafizh dan muhafizhah di berbagai pondok tahfizh lebih baik lagi. Diharapkan akan muncul generasi-generasi pemimpin para penghafal Qur’an yang beraqidah shohihah dan berakhlaqul karimah. Aamiin.

Wallahu a’lam bishowab

]]>

More from the blog