AL-QUDS TERJAJAH, Selasa (PIC): Sekelompok polisi Zionis baru-baru ini terlihat di sekitar Masjid al-Aqsha mengejar wanita Al-Quds dan melarang mereka memasuki tempat suci itu. Salwa al-Ghazawi, seorang wanita Al-Quds dan aktivis pembela Masjidil Aqsha dari serangan harian pemukim Yahudi, mengatakan bahwa polwan itu mengejar sekelompok wanita Al-Quds yang meneriakkan “Allahu Akbar” saat menghadapi para pemukim Yahudi yang menyerang masjid.
“Polisi wanita Zionis menangkap kami dengan kasar setelah sampai di gerbang Silsilah. Mereka mendorong kami dengan keras ketika kami mencoba pergi,” katanya. Ghazawi mengatakan, wanita-wanita yang ditangkap dibawa ke pusat investigasi Qashaleh dan Russian Compound (al-Muskubiya). Kemudian, mereka dibebaskan pada malam hari, esoknya dibawa ke pengadilan agar dideportasi dari Masjid al-Aqsha selama periode tiga hingga empat bulan.
Seorang wanita al-Quds bernama Sahar al-Natsah membeberkan berbagai serangan kejam yang dilakukan polisi wanita Zionis terhadapnya di atap Dome of the Rock saat anggota parlemen Knesset Shuli Mualem menerobos masuk Masjid al-Aqsha. Menurut beberapa pengamat, merekrut polisi wanita Zionis untuk bertugas di Al-Quds terjajah bertujuan untuk mengintimidasi wanita Al-Quds dengan memukuli mereka menggunakan tongkat polisi, mendorong dengan keras, dan melepas paksa kerudung mereka.
Menculik para wanita al-Quds dari sekitar Masjid al-Aqsha juga merupakan fenomena yang sangat berbahaya. Polisi Zionis di al-Quds terjajah setiap hari menangkapi wanita Palestina, menahan kartu identitas, dan memotret mereka untuk mencegah mereka shalat di masjid.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha)
]]>